Skip to main content

POETRY 31.0

-Aku Mencintaimu

aku mencintaimu dengan rawan;
dengan segala sisa keadaan
yang terhempas dengan lamban

aku mencintaimu tanpa beban;
tanpa semua berat pikiran
yang terkulai tanpa pesan

aku mencintaimu;
segala yang ada padamu
lebih dan kurangmu
semua yang aku rindu

aku mencintaimu;
selalu.

Comments

Popular posts from this blog

POETRY 38.0

-Terjerat Hasrat Sore itu, Kita berjanji untuk berjumpa Di satu sudut ruang berkaca Tak sabar kau menungguku tiba Yang disambut dengan senyum canda Malam itu, Pesan martabak tidak termakan Hanya dirimu yang kuinginkan Hasrat bergejolak tak tertahan Kita tergesa sepanjang malam Pagi itu, Waktu menunjukkan pukul enam Tetap terasa seperti malam Kita kembali untuk bergumam Lalu disambung dengan senyuman Hari itu, Salah satu momen terindahku Melewati malam bersamamu Tentu selalu aku merindu Untuk kembali kita bercumbu

POETRY 33.0

-Memori Abadi Untuk memori yang abadi Tetaplah singgah di hati Jangan pergi, jangan mati Untuk memori yang abadi Tak akan bisa terganti Tetap asli, tetap asri Untuk memori yang abadi Datang dari relung hati Tak permisi, tak sendiri Untuk memori yang abadi, Untuk dirimu yang berjanji Selalu aku sayangi Selalu aku kasihi

POETRY 37.0

-Malam di Melbourne Hujan tak kunjung mereda Hati tak juga merasa Angin berhembus kencang Asa seakan terjaga Kita terduduk berdua Tak ada yang lainnya Kita hanya berkaca Tak ada kata-kata Hujan semakin menjadi Hati semakin mencari Angin juga tak berhenti Asa juga tak terbagi Kita berakhir bersama Tak ada lagi gulana Kita mulai biasa Tak ada pura-pura Malam, Mulai mengalir Malam, Jangan berakhir