Skip to main content

POETRY 37.0

-Malam di Melbourne

Hujan tak kunjung mereda
Hati tak juga merasa
Angin berhembus kencang
Asa seakan terjaga

Kita terduduk berdua
Tak ada yang lainnya
Kita hanya berkaca
Tak ada kata-kata

Hujan semakin menjadi
Hati semakin mencari
Angin juga tak berhenti
Asa juga tak terbagi

Kita berakhir bersama
Tak ada lagi gulana
Kita mulai biasa
Tak ada pura-pura

Malam,
Mulai mengalir
Malam,
Jangan berakhir

Comments

Popular posts from this blog

POETRY 38.0

-Terjerat Hasrat Sore itu, Kita berjanji untuk berjumpa Di satu sudut ruang berkaca Tak sabar kau menungguku tiba Yang disambut dengan senyum canda Malam itu, Pesan martabak tidak termakan Hanya dirimu yang kuinginkan Hasrat bergejolak tak tertahan Kita tergesa sepanjang malam Pagi itu, Waktu menunjukkan pukul enam Tetap terasa seperti malam Kita kembali untuk bergumam Lalu disambung dengan senyuman Hari itu, Salah satu momen terindahku Melewati malam bersamamu Tentu selalu aku merindu Untuk kembali kita bercumbu

POETRY 33.0

-Memori Abadi Untuk memori yang abadi Tetaplah singgah di hati Jangan pergi, jangan mati Untuk memori yang abadi Tak akan bisa terganti Tetap asli, tetap asri Untuk memori yang abadi Datang dari relung hati Tak permisi, tak sendiri Untuk memori yang abadi, Untuk dirimu yang berjanji Selalu aku sayangi Selalu aku kasihi