Skip to main content

POETRY 38.0

-Terjerat Hasrat

Sore itu,
Kita berjanji untuk berjumpa
Di satu sudut ruang berkaca
Tak sabar kau menungguku tiba
Yang disambut dengan senyum canda

Malam itu,
Pesan martabak tidak termakan
Hanya dirimu yang kuinginkan
Hasrat bergejolak tak tertahan
Kita tergesa sepanjang malam

Pagi itu,
Waktu menunjukkan pukul enam
Tetap terasa seperti malam
Kita kembali untuk bergumam
Lalu disambung dengan senyuman

Hari itu,
Salah satu momen terindahku
Melewati malam bersamamu
Tentu selalu aku merindu
Untuk kembali kita bercumbu

Comments

Popular posts from this blog

BAND REVIEW 1.0

-THE S.I.G.I.T. The S.I.G.I.T. ( The Super Insurgent Group of Intemperance Talent ) atau biasa disebut The SIGIT, band ini merupakan band rock Indonesia dari Bandung yang beranggotakan Rektivianto "Rekti" Yoewono ( Vocal, Guitar ), Farri Icksan Wibisana ( Guitar ), Aditya "Adit" Bagja Mulyana ( Bass ), dan Donar "Acil" Armando Ekana ( Drums ). Band ini sudah mempunyai 3 album dan 2 EP . Band ini adalah salah satu band indie favorit saya, bahkan yang paling favorit. Dari awal pertama kali dengerin, lagu-lagunya udah cocok banget sama kuping saya. Bisa dibilang, band inilah yang sangat menggambarkan diri saya. Musiknya kenceng dan seru. Apalagi kalau nonton gignya, belom afdol kalo belom keringetan loncat sana loncat sini. Lagu pertama yang saya dengerin waktu itu adalah Horse . Iramanya asik banget. Bikin ngangguk-ngangguk kepala. Kalo ada yang tau lagunya juga pasti setuju sama saya. Setelah itu, lagu yang saya dengerin yang nempel di kepala sa...

POETRY 37.0

-Malam di Melbourne Hujan tak kunjung mereda Hati tak juga merasa Angin berhembus kencang Asa seakan terjaga Kita terduduk berdua Tak ada yang lainnya Kita hanya berkaca Tak ada kata-kata Hujan semakin menjadi Hati semakin mencari Angin juga tak berhenti Asa juga tak terbagi Kita berakhir bersama Tak ada lagi gulana Kita mulai biasa Tak ada pura-pura Malam, Mulai mengalir Malam, Jangan berakhir