Skip to main content

POETRY 38.0

-Terjerat Hasrat

Sore itu,
Kita berjanji untuk berjumpa
Di satu sudut ruang berkaca
Tak sabar kau menungguku tiba
Yang disambut dengan senyum canda

Malam itu,
Pesan martabak tidak termakan
Hanya dirimu yang kuinginkan
Hasrat bergejolak tak tertahan
Kita tergesa sepanjang malam

Pagi itu,
Waktu menunjukkan pukul enam
Tetap terasa seperti malam
Kita kembali untuk bergumam
Lalu disambung dengan senyuman

Hari itu,
Salah satu momen terindahku
Melewati malam bersamamu
Tentu selalu aku merindu
Untuk kembali kita bercumbu

Comments

Popular posts from this blog

POETRY 33.0

-Memori Abadi Untuk memori yang abadi Tetaplah singgah di hati Jangan pergi, jangan mati Untuk memori yang abadi Tak akan bisa terganti Tetap asli, tetap asri Untuk memori yang abadi Datang dari relung hati Tak permisi, tak sendiri Untuk memori yang abadi, Untuk dirimu yang berjanji Selalu aku sayangi Selalu aku kasihi

POETRY 37.0

-Malam di Melbourne Hujan tak kunjung mereda Hati tak juga merasa Angin berhembus kencang Asa seakan terjaga Kita terduduk berdua Tak ada yang lainnya Kita hanya berkaca Tak ada kata-kata Hujan semakin menjadi Hati semakin mencari Angin juga tak berhenti Asa juga tak terbagi Kita berakhir bersama Tak ada lagi gulana Kita mulai biasa Tak ada pura-pura Malam, Mulai mengalir Malam, Jangan berakhir