Skip to main content

PART OF POETRY 1.0

-Sajak-Sajak Sejenak

Terkenang Dalam Tangis

Karena kau kan
Terkenang dalam tangis
Karena kau kan
Ku kenang dengan manis

//

Kerinduan yang Gugur

Rindu
Tiada dirimu di sini
Rindu
Tiada ragamu di sisi

//

Kita Hanya Sementara

Kita memang
Hanya untuk sementara
Kita memang
Takkan pernah selamanya

//

Aroma Nan Abadi

Kuhirup aromamu
Yang tersisa dibajuku
Yang kau pinjam kala itu
Yang abadi mengurai rindu

//

Terang Senyumanmu

Walau malam telah datang
Namun hariku terang benderang
Melihat indah lengkung senyuman
Seperti malam diterangi bulan

//

Melangkah Pergi, Melangkah Pasti

Apakah ini yang terakhir?
Kau melangkah jauh pergi
Apakah ini kan berakhir?
Kau melangkah dengan pasti

//

Raga Tanpa Rasa

Tanpa kau menemani
Purnalah rasa ini
Tanpa kau mencumbui
Hancurlah raga ini

//

Puan Hujan

Setiap hujan kuingat puan
Membasahi jiwa hati
Setiap hujan kurasa puan
Menyudahi gundah hati

//

Nurani Bersembunyi

Ke manakah kau wahai nurani?
Jangan kau bersembunyi
Ke manakah kau duhai nurani?
Jangan kau menjauh pergi

//

Merasuk Sukma

Indah matamu merasuk sukma
Hingga membutakan rasa
Indah senyummu merasuk jiwa
Hingga membisukan raga

//

-Sesiosatri

Comments

Popular posts from this blog

POETRY 38.0

-Terjerat Hasrat Sore itu, Kita berjanji untuk berjumpa Di satu sudut ruang berkaca Tak sabar kau menungguku tiba Yang disambut dengan senyum canda Malam itu, Pesan martabak tidak termakan Hanya dirimu yang kuinginkan Hasrat bergejolak tak tertahan Kita tergesa sepanjang malam Pagi itu, Waktu menunjukkan pukul enam Tetap terasa seperti malam Kita kembali untuk bergumam Lalu disambung dengan senyuman Hari itu, Salah satu momen terindahku Melewati malam bersamamu Tentu selalu aku merindu Untuk kembali kita bercumbu

POETRY 33.0

-Memori Abadi Untuk memori yang abadi Tetaplah singgah di hati Jangan pergi, jangan mati Untuk memori yang abadi Tak akan bisa terganti Tetap asli, tetap asri Untuk memori yang abadi Datang dari relung hati Tak permisi, tak sendiri Untuk memori yang abadi, Untuk dirimu yang berjanji Selalu aku sayangi Selalu aku kasihi

POETRY 37.0

-Malam di Melbourne Hujan tak kunjung mereda Hati tak juga merasa Angin berhembus kencang Asa seakan terjaga Kita terduduk berdua Tak ada yang lainnya Kita hanya berkaca Tak ada kata-kata Hujan semakin menjadi Hati semakin mencari Angin juga tak berhenti Asa juga tak terbagi Kita berakhir bersama Tak ada lagi gulana Kita mulai biasa Tak ada pura-pura Malam, Mulai mengalir Malam, Jangan berakhir